Rabu, 26 Agustus 2015

Artikel Kota Tual (MGK)



Kota Tual   : Adalah sebuah kota di Provinsi Maluku, Indonesia. Kota Tual pernah menjadi bagian dari Kabupaten Maluku Tenggara sebelum Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2007, Nomor 31 disahkan. Pembentukan Kota Tual sebagai daerah otonom pun pernah dipertentangkan secara hukum oleh beberapa pihak yang merasa tidak puas, kemudian berakhir di putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang menyatakan bahwa Kota Tual tetap sah dan memenuhi syarat sebagai kota otonom. Kini pemerintahan kota di sana telah berjalan efektif.
Penduduk  : Kota Tual sebahagian besar beragama Muslim dan sebahagian kecil Non Muslim, terdiri dari Luas Wilayah Kota Tual 19.088,29 Km² terdiri dari luas daratan 352,66 Km² (1,33 %) dan luas lautan 18.736 Km² (98,67%). Kota Tual Kepulauan (city of small islands) merupakan gugusan pulau -pulau kecil yang terdiri dari 66 pulau, 13 pulau diantaranya berpenghuni, yang terbagi dalam 3 Kelurahan 26 Desa dan 4 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Tayando Tam, Kecamatan P.P Kur, Kecamatan P. Dullah Utara, dan Kecamatan P. Dulah Selatan, memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang melimpah serta kondisi pulau-pulau kecil dan pesisir yang indah permai karena dikelilingi pasir putih.
Suku           : Suku bangsa Kei ini mendiami Kepulauan Kei di Laut Arafuru, yang terdiri atas Pulau Nuhucut, Nuhurowa, Kaidullah, Toyandu, Walir dan sejumlah pulau lebih kecil di sekitarnya. Kepulauan ini terbagi menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kei Besar dan Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Mereka juga mendiami sebagian pulau-pulau di Kepulauan Aru dan Tanimbar. Jumlah populasinya sekitar 35.000 jiwa, termasuk yang menetap di berbagai tempat di pesisir Pulau Papua dan Maluku Tengah. Bahasa Kei sekerabat dengan bahasa Fordata yang di gunakan oleh orang Tanimbar. Daratan di Kecamatan Kei Kecil sebagian besar merupakan dataran rendah dan sisanya berupa tanah berbukit dengan ketinggian rata-rata 100 meter di atas permukaan laut. Sebaliknya daratan di wilayah Kecamatan Kei besar terdiri dari tanah berbukit-bukit dan sedikit dataran rendah dengan ketinggian antara 500-800 meter di atas permukaan laut.
Bahasa      :     Bahasa Kei atau Veveu Evav adalah bahasa yang dituturkan etnik Evav di Provinsi Maluku, terutama di Kabupaten Maluku Tenggara, yakni di 207 desa di Kei Kecil, Kei Besar, dan pulau-pulau sekitarnya. Penduduk Pulau Kur dan Kamear adalah masyarakat penutur bahasa Kur, sedangkan penduduk desa Banda Eli dan Banda Elat di Kei Besar adalah masyarakat penutur bahasa Banda, bahasa Kei mereka gunakan sebagai lingua franca. Tiap pulau, bahkan hampir tiap desa memiliki dialek yang berbeda-beda, sehingga dialek yang digunakan seorang penutur menjadi petunjuk ­­­dari pulau atau daerah mana dia berasal. Bahasa Kei tidak memiliki sistem tulisan sendiri. Para misionaris Katolik dari Belanda menuliskan kata-kata Bahasa Kei dengan suatu bentuk variasi penggunaan abjad Romawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar