Tidak ada satu alat pun
yang bisa membedakan antara ular berbisa dengan ular yang tidak berbisa.
Sehingga manusia harus belajar mengidentifikasi ular, baik dari jenis yang
berbisa maupun yang tidak berbisa. Untuk mengetahui ciri ular yang berbisa Anda
bisa mengunjungi artikel tentang ular berbisa.
Seperti temannya yang memiliki racun, ular yang tak berbisa juga memiliki gigi. Dan walaupun tidak berbisa dan tidak terlihat berbahaya, gigitannya perlu mendapat perhatian dan perawatan agar luka gigitan tidak mengalami infeksi. Gigitan dari ular besar yang tidak berbisa juga dapat sangat buruk efeknya, beberapa jenis python besar dan boa dapat menyebabkan luka yang besar yang pastinya akan membutuhkan perawatan medis secepatnya.
·
Cara ular tak berbisa membunuh
Umumnya ular tak berbisa
membunuh dengan cara membelit mangsanya. Tapi jangan bayangkan cara ular
membunuh dengan mematahkan tulang seperti yang Anda lihat di film-film. Seekor
ular tak berbisa menyerang untuk menggigit mangsanya, lalu membelit
mangsanya beberapa gulungan dan mulai melakukan tekanan. Dua hal yang sering
terjadi, setiap kali hewan mangsa menghembuskan napasnya, ular akan menambah
kekuatan tekanan belitan sampai si hewan mangsa tidak bisa bernafas lagi.
Namun, kadang kekuatan belitan si ular terlalu kuat, sehingga hewan mangsa mati
akibat gagal jantung karena belitan membuat tekanan kuat pada rongga dada yang
membuat jantung hewan mangsa tidak memiliki ruang untuk berdetak. Kematian yang
dialami hewan mangsa bisa sangat cepat. Dan pada kebanyakan kasus, hewan mangsa
mati dalam waktu kurang dari satu menit.
·
Ular-ular tak berbisa
Sebagian besar ular di
dunia merupakan ular tidak berbisa atau yang tidak berbisa secara klinis.
Artinya mereka menghasilkan racun tetapi secara klinis racun tersebut tidak
berbahaya bagi manusia. Misalnya saja ular yang menghasilkan bisa tapi tidak
berbahaya bagi manusia adalah ular Hognose, Ular Garter dan Ular Tikus.
Sedangkan contoh ular yang benar-benar tidak memiliki bisa misalnya adalah Ular
Boa, Phyton, Bullsnakes dan Kingsnakes. Di sini kita akan melihat
beberapa jenis ular yang tidak berbisa atau tidak berbisa secara klinis:
·
Eastern Indigo
(Drymarchon couperi)
Merupakan ular terbesar
di Amerika Serikat, panjangnya bisa mencapai 8,6 meter. Eastern Indigo
dilindungi secara hukum oleh Endangered Species Act karena diperkirakan
jumlahnya sudah sangat sedikit di alam liar. Ular ini memiliki warna hitam
kebiruan-biruan dan memiliki beberapa pigmen oranye-merah di bagian dagu dan
leher. Nama Indigo diberikan karena ular ini memiliki warna-warni yang
mengkilap kemilau ungu kehitaman yang terlihat bila terkena cahaya. Ular ini
memiliki sifat jinak, dan merupakan ular yang selalu diburu untuk dijadikan
peliharaan karena keindahan dan kecantikannya. Seperti jeni ular lainnya
Eastern Indigo adalah hewan karnivora mereka di alam liar berburu dan
memakan tikus, penyu, kadal, ular, burung kecil dll. Bila terancam, ia
melebarkan dirinya, menggetarkan ekornya tapi jarang menggigit.
Eastern Indigo, Image by Dirk Stevenson
·
Leucistic Texas Ratsnake
(Elaphe obsoleta lindheimeri)
Leucictic Texas
Ratsnakes adalah jenis ular yang sangat unik, memiliki warna putih buram dengan
mata berwarna gelap. Sub spesies ini banyak ditemukan di daerah
perbukitan dan padang rumput Texas. Biasanya mereka bersarang di antara
rerimbunan pohon oak. Ular ini walau tidak berbisa tapi sangat defensif dan
agresif menggigit bila terganggu. Di alam liar, spesies ini merupakan predator
tikus. Texas Ratsnakes adalah spesies ular pendaki yang terampil, dengan
kemampuan untuk mendaki batang pohon vertikal dengan cara menempelkan
badannya di retakan kulit pohon. Mereka juga merupakan perenang yang handal.
Ular ini berkembang biak di musim semi, setelah periode hibernasi musim dingin
dan bisa menghasilkan 5 sampai 20 butir telur. Telur mereka biasanya akan
menetas di akhir musim gugur.
Leucistic Texas Ratsnake, Image by Doug
Mong
·
Scarlet Kingsnakes
(Lampropeltis elapsoides)
Ular ini memiliki
kemiripan dengan Ular Coral yang sangat ditakuti dan mematikan karena racunnya.
Ular Coral mendiami area yang sama dengan ular Scarlet Kingsnake. Kemiripan
Scarlet Kingsnakes dengan Ular Coral memberikan manfaat bagi kelangsungan
hidupnya dimana para predator biasanya akan menghindarinya karena mengira ia
adalah Ular yang berbahaya. Tetapi berbeda dengan Ular Coral, Ular Scarlet
Kingsnakes sama sekali tidak menghasilkan racun dan tidak berbahaya bagi
manusia.
Cara terbaik untuk membedakan seekor Scarlet Kingsnake dengan ular Coral adalah dengan membedakan pola warna keduanya. Dimana Ular Coral memiliki pola cincin kuning yang menyentuh cincin merah. Sedangkan Ular Scarlet memiliki pola cincin merah yang menyentuh cincin hitam, dan cincin merahnya tidak menyentuh cincin kuning. Selain itu warna muka dan moncong ular Coral berwarna hitam sedangkan muka dan moncong ular Scarlet Kingsnake berwarna merah.
Cara terbaik untuk membedakan seekor Scarlet Kingsnake dengan ular Coral adalah dengan membedakan pola warna keduanya. Dimana Ular Coral memiliki pola cincin kuning yang menyentuh cincin merah. Sedangkan Ular Scarlet memiliki pola cincin merah yang menyentuh cincin hitam, dan cincin merahnya tidak menyentuh cincin kuning. Selain itu warna muka dan moncong ular Coral berwarna hitam sedangkan muka dan moncong ular Scarlet Kingsnake berwarna merah.
Scarlet Kingsnake, Image by Glenn
Bartolotti
·
Iridescent Shieldtail
(Melanophidium bilineatum)
Merupakan spesies ular
endemik di India tepatnya daerah Ghast bagian Barat. Tidak memiliki bisa dan
hanya tiga spesimen yang diketahui dan ditemukan di alam liar. Dokumentasi dan
catatan tentang ular ini masih sangat sedikit sekali. Reptil yang satu ini bisa
dikatakan merupakan salah satu jenis ular paling indah di dunia, dan hanya
mendiami daerah dengan ketinggian sekitar 5000 kaki. Bila terkena cahaya
tubuhnya akan merefleksikan cahaya warna-warni seperti pelangi yang berpendar.
Warna-warni ini dipisahkan oleh garis kuning cerah, yang membuatnya terlihat
unik. Ular ini sangat suka bersembunyi di bawah dedaunan pohon yang sudah
kering.
Iridescent Shieldtail, Image by Sandilya
Theuerkauf
·
Eastern Hognose Snake
(Heterodon platirhinos)
Merupakan reptil yang
sangat eksotis, Eastern Hognose ular ditemukan di berbagai daerah di Amerika
Serikat. Jenis betina dari spesies ini biasanya memiliki ukuran yang lebih
panjang dibandingkan sang jantan. Ular Hognose memiliki keunikan pda bagian
moncongnya sehingga sangat mudah dikenali, yaitu moncongnya menukik ke atas
seperti babi, karena itu Ular ini juga disebut si Hidung babi. Bentuk moncong
seperti ini berfungsi untuk menggali pasir atau tanah guna berburu mangsa
seperti katak, kadal yang bersembunyi di dalamnya.
Ular Hognose memiliki warna yang bervariasi, cenderung berwarna coklat tanah mirip warna ular Rattle, tetapi mereka lebih kecil dan tidak memiliki rattle di bagian ekornya. Bila terancam mereka mendesis dan melebarkan lehernya seperti Kobra yang akan mematuk. Ketika usaha ini tidak berhasil mengusir pengganggu mereka akan telentang dan berpura-pura mati. Meskipun terlihat beringas tetapi Ular Hognose jarang menggigit. Ular Hognose memiliki taring dan bisa yang secara klinis tidak membahayakan manusia sehingga digolongkan sebagai ular tak berbisa.
Ular Hognose memiliki warna yang bervariasi, cenderung berwarna coklat tanah mirip warna ular Rattle, tetapi mereka lebih kecil dan tidak memiliki rattle di bagian ekornya. Bila terancam mereka mendesis dan melebarkan lehernya seperti Kobra yang akan mematuk. Ketika usaha ini tidak berhasil mengusir pengganggu mereka akan telentang dan berpura-pura mati. Meskipun terlihat beringas tetapi Ular Hognose jarang menggigit. Ular Hognose memiliki taring dan bisa yang secara klinis tidak membahayakan manusia sehingga digolongkan sebagai ular tak berbisa.
Eastern Hognose, Image
by Bladerunner8u
·
Mandarin Ratsnakes
(Euprepiophis mandarinus)
Mandarin Ratsnake banyak tersebar dan ditemukan di
Asia Selatan dan Tengah terutama di daerah perbukitan. Euprepiophis mandarinus dapat diterjemahkan sebagai "ular
mandarin yang cantik" sesuai dengan namanya ular ini memiliki tubuh yang
cantik dengan warna abu-abu serta corak kuning dan hitam. Ular mandarin
termasuk dalam keluarga Colubridae. Reptil yang bisa mencapai ukuran 140 cm ini
dianggap sebagai makhluk yang sangat pemalu. Termasuk karnivora, dan biasanya
memakan mamalia kecil dan reptil lain. Spesies yang sangat suka dengan habitat
yang gelap dimana ia bisa bersembunyi dan beristirahat.
Mandarin Ratsnakes, Image by Papas2010
·
Eastern Ribbon Snake
(Thamnophis sauritus)
Ular ini terutama banyak ditemukan di
daerah Timur Laut Amerika dan Tenggara Canada, dan menyukai habitat di
sekitar danau atau rawa. Makanan mereka berupa hewan seperti salamander, katak,
ikan-ikan kecil dan kadang-kadang serangga. Ular ini seperti namanya
"Ribbon" memiliki tubuh yang ramping seperti pita, dan dapat tumbuh
18 - 86 cm panjangnya. Memiliki warna campuran abu-abu hitam dengan garis
tengah punggung dan setiap sisi berwarna kuning. Perut berwarna putih
kehijauan. Pada saat musim dingin ular ini melakukan hibernasi, biasanya di
dalam gundukan sarang semut, lubang tikus, lubang kepiting, liang-liang di
tanah. Ular ini jarang menggigit, tetapi bila terancam akan menghasilkan bau
busuk yang keluar dari kelenjar anal untuk mengusir musuhnya.
Eastern Ribbon Snake
·
Ular Terbang
(Chrysopelea paradisi)
Ular terbang masuk ke
dalam keluarga Colubridae, mereka aktif di siang hari dan termasuk ular yang
agresif dan akan menggigit bila merasa terancam. Memiliki racun tetapi secara
klinis tidak berbahaya bagi manusia sehingga digolongkan ular tidak berbisa.
Beberapa jenis ular terbang dewasa bisa mencapa panjang 1,2 meter. jenis
lainnya hanya 60 -70 cm. Jenis ular ini banyak ditemukan di Cina, India dan Sri
Lanka, dan hutan tropis di Asia tenggara.
Disebut Ular Terbang karena ular jenis ini memiliki kemampuan terbang udara. Tapi sebenarnya kemampuan mereka lebih kepada "meluncur" dibandingkan "terbang" seperti burung. Sebelum meluncur di udara ular ini memanjat sampai ujung dahan pohon, ia akan menjuntai pada ujung cabang dengan ekornya membentuk huruf "J". Lalu ular tersebut akan meratakan tubuhnya menjadi pipih dari bagian kepala hingga ekor. Pada bagian perut ia mencekungkan tubuhnya membentuk pola "C" yang akan membuat udara terperangkap dan membuat tubuh ular mampu meluncur atau melayang secara aerodinamis. Ketika ular mulai melayang, ular akan bergerak dengan pola gelombang membentuk huruf S seperti saat mereka melata di darat. Hal ini juga dilakukan untuk menjaga keseimbangan agar tubuhnya tetap sejajar dengan permukaan tanah. Di alam mereka makan vertebrata kecil seperti kadal, tokek, burung, kelelawar mangsa seperti.
Disebut Ular Terbang karena ular jenis ini memiliki kemampuan terbang udara. Tapi sebenarnya kemampuan mereka lebih kepada "meluncur" dibandingkan "terbang" seperti burung. Sebelum meluncur di udara ular ini memanjat sampai ujung dahan pohon, ia akan menjuntai pada ujung cabang dengan ekornya membentuk huruf "J". Lalu ular tersebut akan meratakan tubuhnya menjadi pipih dari bagian kepala hingga ekor. Pada bagian perut ia mencekungkan tubuhnya membentuk pola "C" yang akan membuat udara terperangkap dan membuat tubuh ular mampu meluncur atau melayang secara aerodinamis. Ketika ular mulai melayang, ular akan bergerak dengan pola gelombang membentuk huruf S seperti saat mereka melata di darat. Hal ini juga dilakukan untuk menjaga keseimbangan agar tubuhnya tetap sejajar dengan permukaan tanah. Di alam mereka makan vertebrata kecil seperti kadal, tokek, burung, kelelawar mangsa seperti.
Ular Terbang, Image by Jake Socha
·
Southtern Black Racer
(Coluber constrictor priapus)
Nama latinnya Coluber
constrictor priapus, secara umum lebih dikenal sebagai Southern Black
Racer. Merupakan ular tak beracun yang banyak di temukan di Amerika Serikat
bagian Tenggara. Gerakannya sangat cepat, sehingga mendapat julukan
"pembalap/racer". Nama Priapus sendiri didapatkan karena
subspecies ini memiliki duri proksimal hemipenis yang banyak yang menyerupai
pisau basal. Ular ini aktif pada siang hari sehingga cukup sering terlihat oleh
manusia. Di habitatnya mereka akan makan hampir semua hewan yang bisa mereka
taklukan seperti tikus, katak, kodok, dan kadal.
Bila merasa terancam, ular ini akan terlihat agresif seperti akan menggigit dalam usaha menakuti-nakuti musuhnya, tetapi biasanya akan mundur jika dilawan. Ular ini termasuk sukar untuk dijinakan karena kadang suka mengancam dan menyabetkan ekornya saat perawatan. Ular ini memiliki tubuh tipis dengan sisi tubuh hitam dan perut berwarna abu-abu serta memiliki warna putih di bagian bawah mulutnya.
Bila merasa terancam, ular ini akan terlihat agresif seperti akan menggigit dalam usaha menakuti-nakuti musuhnya, tetapi biasanya akan mundur jika dilawan. Ular ini termasuk sukar untuk dijinakan karena kadang suka mengancam dan menyabetkan ekornya saat perawatan. Ular ini memiliki tubuh tipis dengan sisi tubuh hitam dan perut berwarna abu-abu serta memiliki warna putih di bagian bawah mulutnya.
Southern Black Racer
·
Boa
(Boa constrictor)
Ular Boa termasuk jenis
ular terbesar di dunia, tidak memiliki bisa tapi memiliki belitan yang kuat
sebagai cara membunuh mangsanya. Ular ini banyak ditemui di wilayah dengan
iklim tropis terutama di Mexico bagian utara sampai ke bagian selatan Brasil
dan juga daerah Argentina bagian Utara. Memiliki banyak subspesies yang
ditemukan di pulau-pulau di seluruh Teluk Meksiko, Laut Karibia dan pulau-pulau
di Pasifik sekitar Panama. Ukuran ular Boa dewasa bisa mencapai 3 - 4 meter
dengan berat 45 kg. Ular ini memiliki umur yang termasuk panjang bisa sampai 30
tahun. Berbeda dengan jenis ular lain umumnya, ular ini menetaskan telur di
dalam tubuhnya kemudian melahirkan anak-anaknya atau ovovivipar.
Boa Constrictor, Image by Pavel
Ĺ evela
·
Emerald Tree Boa
(Corallus Caninus)
Bayi Emerald Tree Boa
biasanya dilahirkan dengan warna merah terang sampai jingga, tapi ketika dewasa
mereka berubah menjadi berwarna hijau terang. Ular jenis ini berasal dari
daerah hutan hujan tropis di Amerika Selatan. Merupakan salah satu ular yang
sangat aktif di alam. Walau tidak berbisa Emerald Tree Boa memiliki taring yang
besar untuk mencengkram mangsanya. Ular ini lebih banyak bergerak dan berburu
di malam hari. Ketika siang hari ia lebih banyak menghabiskan waktu
dengan melingkar dengan kepala pada posisi pada bagian pusat lingkaran.
Pada malam hari, reptil ini menggunakan sensor panas untuk mendeteksi mangsanya. Ia mempersiapkan diri melingkar di cabang pohon, dengan posisi kepala ke bawah, siap untuk menyerang mangsa yang lewat. Bila mangsa terlihat ia kan menyergap dan menarik mangsa itu dengan giginya yang mematikan. Ular ini memiliki metabolisme yang sangat lambat, dan diklasifikasikan sebagai "sit and wait predator" atau predator yang sabar menunggu makanan datang. Dengan metabolismenya yang rendah ini memungkinkan bagi mereka untuk menunggu mangsa dan hidup tanpa makanan dalam rentang waktu yang cukup panjang.
Pada malam hari, reptil ini menggunakan sensor panas untuk mendeteksi mangsanya. Ia mempersiapkan diri melingkar di cabang pohon, dengan posisi kepala ke bawah, siap untuk menyerang mangsa yang lewat. Bila mangsa terlihat ia kan menyergap dan menarik mangsa itu dengan giginya yang mematikan. Ular ini memiliki metabolisme yang sangat lambat, dan diklasifikasikan sebagai "sit and wait predator" atau predator yang sabar menunggu makanan datang. Dengan metabolismenya yang rendah ini memungkinkan bagi mereka untuk menunggu mangsa dan hidup tanpa makanan dalam rentang waktu yang cukup panjang.
Emerald Tree Boa, Image from the National
Aquarium in Baltimore
·
Amelanistic Burmese Python
(Python bivittatus)
Merupakan varian albino
dari spesies Phyton Burma. Reptil ini memiliki warna kuning atau oranye dengan
pola putih. Berbeda jauh dengan Phyton Burma aslinya berwarna coklat dengan pola
hitam. Ular ini banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis Asia Tenggara.
Merupakan salah satu dari 6 jenis ular terbesar di dunia. Ular Phyton Burma
dapat tumbuh hingga 20 feet, dimana ular betina memiliki tubuh yang lebih besar
dan panjang yaitu tumbuh dari 13 hingga 20 feet. Sedangkan sang jantan biasanya
lebih kecil, tumbuh dari 8 sampai 17 feet.
Python termasuk jenis constrictors (pembelit untuk membunuh mangsanya), jadi mereka tidak termasuk ular berbisa dan tidak memiliki taring. Mereka memiliki gigi tajam yang mengarah kebelakang untuk mencengkram mangsanya. Python ini juga termasuk jenis ular yang memiliki kemampuan renang yang handal dan dapat bergerak mendaki dengan sangat baik. Termasuk ular jinak tetapi dengan ukuran yang sangat besar tentu memerlukan perawatan khusus untuk memelihara ular jenis ini.
Python termasuk jenis constrictors (pembelit untuk membunuh mangsanya), jadi mereka tidak termasuk ular berbisa dan tidak memiliki taring. Mereka memiliki gigi tajam yang mengarah kebelakang untuk mencengkram mangsanya. Python ini juga termasuk jenis ular yang memiliki kemampuan renang yang handal dan dapat bergerak mendaki dengan sangat baik. Termasuk ular jinak tetapi dengan ukuran yang sangat besar tentu memerlukan perawatan khusus untuk memelihara ular jenis ini.
Amelanistic Burmese Python, Image by Jami Dwyer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar